Kamis, 01 Maret 2012

Nyantri , Nyunda jeung Nyakola

Dalam sebuah pertemuan dengan DPL kami , Dr. Dede Jajang Suyaman M.M.Beliau memaparkan sebuah konsep yang begitu luar biasa.
Nyantri , Nyunda , Nyakola. Ketiga hal tersebut merupakan sebuah ide pengembangan sistem kemasyarakatan yang beliau paparkan untuk mengangkat harkat , martabat, dan derajat masyarakat Sumedang khususnya daerah situraja.

Khusuk mendengarkan arahan dari Bapak DPL Dr. Dede Jajang Suyaman M.M
Dalam konsepnya Dr. Dede Jajang mengungkapkan bahwa sebagian masyarakat Sumedang sudah kehilangan jatidirinya. Hingga melupakan dasar agama, kebudayaan sunda dan pendidikan. Terlihat dari rendahnya pemeliharaan budaya sunda termasuk bahasa sunda itu sendiri dalam undak usuk basa. Sementara itu tugas kami sebagai mahasiswa STIE Sebelas April Sumedang yang tercakup dalam tri dharma perguruan tinggi, kami memcoba merealisasikan hal tersebut. Pendidikan dan pengajaran, peneliatian dan pengabdian kepada masyarakat adalah misi penting yang kami bawa sebagai mahasiswa STIE Sebelas April Sumedang.
Dalam Artikel kali ini saya akan mencoba memaparkan ungkapan Nyantri, Nyunda jeung Nyakola yang diungkapkan oleh Dr. Dede Jajang Suyaman M.M sesuai nalar dan kemampuan saya.

Nyantri adalah sebuah ungkapan sifat yang berarti bersifat seperti murid pasantrenan. Selalu menjunjung nilai nilai keagamaan dalam setiap sendi kehidupan. Berlandaskan hal tersebut maka kami mencoba membawa program dair STIE SAS yaitu UEM (Usaha Ekonomi Masjid) . Sebuah konsep Usaha yang berlandaskan nilai agama, jauh dari riba dan ketamakan. Agar masyarakat Sumedang bisa terbebas dari rentenir dan sistem bunga , berasaskan syariat islam dan bisa menjadi  sumber kekuatan ekonomi kreatif.

Nyunda adalah sifat masyarakat yang berbudaya sunda. Berarti disini masyarakat sumedang harus mempertahankan nilai - nilai budaya. Banyak konsep pengembangan masyarakat sunda dan pengembangan kebudayaan dan kesenian sunda . Namun sayang didaerah sumedang kesadaran masyarakat masih minim dan kurangnya blow up dari pihak pemerintah membuat pelaksanaan pengembangan masyarakat yang berbudaya sunda tersendat – sendat. Terbukti dengan kurangnya ekspose kebudayaan sumedang dan minimnya peta wisata yang bisa menunjukan lokasi situs budaya kepada turis domestik maupun manca negara. Dr Dede Jajang juga mengungkapkan beliau berusaha menghidupkan nyunda di sumedang dengan ketertarikannya kepada handcfraft di Sumedang. Beliau Memiliki mini gallery di rumahnya yang memuat berbagai kerajinan tangan dari seluruh pelosok Sumedang. Berlandaskan misi tersebut kami berusaha mengangkat budaya sunda agar tidak tenggelam dan bisa hidup kembali.
Nyakola dalam bahasa indonesia adalah mengenyam pendidikan tinggi, sesusai dengan tri dharma perguruan tinggi, kami kelompok VIII  KKU STIE SAS 2012 ini berusaha memberikan sosialisasi perguruan tinggi yang asli sumedang. Karena dalam kehidupan beragama pendidikan adalah suatu hal yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat muslim.

Pendidikan berfungsi nyaangan kanu poek, sebagai pelita ilmu pengetahuan yang bisa membuat seseorang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu , membuat yang tidak termenej menjadi bisa memenej. Nyakola adalah dasar agama dan budaya yang harus diterapkan dalam kebudayaan masyarakat sunda khususnya masyarakat Situraja , umumnya masyarakat Sumedang.
Dalam pelaksanaan sosialisasi UEM (Usaha Ekonomi Masjid) yang mengembangkan ekonomi kreatif kami kelompok VIII KKU STIE SAS 2012 berusaha menerapkan konsep Nyantri , Nyunda dan Nyakola. Semua itu tidak terlepas dari arahan Dr. Dede Jajang Suyaman M.M . Semoga apa yang beliau tanamkan dalam diri kami bisa menjadi bekal di masa depan kelak dan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat sumedang agar dapat berkembang.
Nyantri , Nyunda Jeung Nyakola pikeun hirup leuwih Sejahtera euuy!!






0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management